Minggu, 20 Juni 2010

FATAMORGANA LDII

LDII merupakan salah satu lembaga keagamaan di Indonesia yang berdiri cukup lama, yaitu sekitar tahun 1942 dengan nama YAKARI.

Awal mula LDII dibawa oleh seorang ulama’ yang terkenal sangat sakti dengan seorang diri dari Makah, Arab Saudi.

Oleh ulama’ tersebut lembaga keagamaan ini dikelola dengan semangat yang membara.

Akan tetapi hasilnya malah sebaliknya. Pengikutnya sangat sulit berkembang.

Banyak fitnah yang menimpa pada lembaga keagamaan ini, baik dari segi ibadah maupun mu’amalah.

Persepsi masyarakat umum saat ini terhadap LDII adalah selain warga LDII dilarang masuk masjid LDII karena dianggapnya najis, selain warga LDII dilarang untuk berjabat tangan, ma’mum sholat selain imam warga LDII dianggap tidak syah sholatnya, dan banyak lagi persepsi yang lain.

Alangkah terkejutnya apabila kita menanyakan permasalahan ini pada warga LDII yang sesungguhnya.

“Semua itu tidak benar, itu hanya isu yang menfitnah, itu kebohongan belaka”, jawab warga LDII.

Lalu yang benar siapa kalau sudah begini?

Bagaimana kalau semua kesesatan ini benar? Mengapa lembaga keagamaan ini masih berkembang bahkan semakin jaya.

Ironis sekali apabila ada lembaga yang beraliran sesat semakin maju dengan berkembangnya zaman.

Apakah ini hanya fatamorgana belaka bagi masyarakat pada umumnya?

Mungkin pandangan masyarakat umum, LDII adalah lembaga keagamaan yang beraliran sesat, akan tetapi bagi warga LDII tidak merupakan aliran sesat bahkan ajaran yang hak.

Kalau kita kaji ternyata apa yang diutarakan oleh warga LDII juga masuk akal.

Sebagai contoh, masyarakat umum menganggap warga LDII tidak mau berjabat tangan dengan orang selain warga LDII.

Oleh warga LDII ternyata itu adalah anggapan yang tidak benar.

Warga LDII melarang berjabat tangan tidak hanya dengan orang selain warga LDII saja, bahkan dengan warga LDII-pun dilarang untuk berjabat tangan apabila itu tidak muhrim (tidak ada hubungan persaudaraan) akan tetapi kalau sejenis boleh-boleh saja.

Jadi persepsi masyarakat umum belum sinkron dengan persepsi warga LDII.

Kemungkinan tidak sinkronnya ini adalah adanya tabir masa silam yang menganggap LDII sebagai aliran ekstrim.

Ini merupakan fatamorgana kesesatan LDII yang sebenarnya hanya tipuan belaka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar